Jumat, 05 Desember 2014

cincau, cincau hijau, daluman, cau


Cincau, Cau, Daluman

Setahu saya, orang Jawa sering menyebutnya dengan istilah 'cau'. Dalam bahasa Bali, cincau disebut 'daluman'. Oleh karena itu jika anda jalan-jalan di Bali, anda akan mendapati penjual es daluman. Saya baru tahu kalau ada dua jenis pohon cincau. Saya gunakan istilah Cincau Gajah (gambar 1 dan 2) dan Cincau Rambat (gambar 3). Saya menyebut cincau gajah karena daunnya lebih lebar dan tebal dan pohonnya juga lebih besar daibandingkan dengan cincau biasa yang disebut cincau rambat di sini. Semula saya lebih mengenal jenis cincau rambat. Daunnya lebih tipis dan lembut. Cara tumbuhnya merambat pada media atau pohon lain yang ada di dekatnya. Makanya saya menyebutnya dengan istilah pohon cincau rambat. Dibandingkan dengan pohon cincau gajah, cincau rambat lebih sulit ditanam. Bibitnya pun relatif sulit di dapatkan. Saya pernah keliling mengunjungi pedagang bunga di sekitar Denpasar, tetapi saya tidak berhasil menemukan pohon cincau rambat ini. Jika ada saya kan membelinya untuk saya tanam di pot. Di samping untuk menambah hijau depan rumah di lahan yang sangat terbatas, kalau sudah banyak bisa dibuat minuman daun cincau. 
Ketika pulang kampung, saya diperkenalkan dengan dengan jenis pohon cincau gajah seperti tampak pada gambar di bawah ini. Saya agak terkejut karena selama ini saya menyaksikan pohon itu sudah bertahun-tahun. Ternyata itu pohon cincau gajah yang daunnya dapat dimafaatkan untuk membuat minuman cincau. 

Daun Cincau Gajah. Daun daluman

Pohon Cincau Gajah (daun daluman)
 Untuk menanam pohon cincau gajah ternyata lebih mudah dibandingkan dengan pohon cincau rambat. Cukup dengan stek, memotong batang atau ranting dan menancapkannya di atas tanah atau pot yang telah siap dengan tanahnya, pelan-pelan akan tumbuh. Tentu proses penyiraman harus dilakukan terutama jika ditanam di dalam pot.


Ringkasan dan khasiat daun cincau

Nama latin : Cyclea barbata
Nama Lain : Camcao, Cingcau
Deskripsi : Tanaman terna membelit, tinggi sekitar 6 m. Daun tunggal, bentuk bulat perisai dengan ujung runcing, pangkal tumpul, dan tepi rata. Permukaan daun berbulu, pertulangan menyirip, dan warna hijau.

Khasiat : Obat radang lambung, tekanan darah tinggi, tifus dan demam
Kandungan : Polifenol, karbohidrat, saponin, flavonoida, dan lemak

Cara : Untuk obat radang lambung, 50 gram daun segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan 4 gelas air matang, kemudian diremas-remas, diperas dan disaring. Diamkan sampai mengental dan tambahkan 5 diminum sehari 3 kali, pagi, siang, dan malam.
 

 Cincau, Cau, Daluman

Tidak ada komentar:

Sertifikat Kegiatan Akademik

 Sertifikat Kegiatan 2021 1). Peserta Webinar Meodologi Pembelajaran Bahasa Terkini (Effective Online Assessment in Language Learning), 18-1...